Malut, Ternate — (Humas Kemenag Morotai) — Delegasi pelajar madrasah dari Kabupaten Pulau Morotai tampil memukau dalam lomba pidato Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Trilingual Challenge di Aula Asrama Haji Ternate, Minggu (27/7/2025) pagi. Membawakan tema moderasi beragama, para peserta menyuarakan pentingnya toleransi dan keberagaman dengan gaya bicara yang lantang, percaya diri, dan menggugah hati.
Sebanyak 11 peserta dari jenjang MI, MTs, dan MA tampil mewakili Morotai. Rinciannya, tiga siswa mengikuti lomba pidato Bahasa Indonesia, tiga pidato Bahasa Inggris, dua tampil dalam pidato Bahasa Arab, dan tiga lainnya beradu gagasan dalam Trilingual Challenge. Masing-masing peserta menampilkan kemampuan retorika yang kuat serta pesan yang mendalam tentang pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pulau Morotai, H. Abdurachman Assagaf, S.Ag., M.Pd.I, hadir langsung di lokasi dan memberikan dukungan moral kepada para peserta. Ia mengapresiasi kepercayaan diri siswa serta kemampuan mereka dalam menyampaikan gagasan moderasi beragama secara bernas, kritis, dan menyentuh hati.
“Ajang ini bukan hanya panggung kompetisi, tetapi juga tempat di mana anak-anak madrasah menunjukkan bahwa mereka paham makna toleransi dan mampu menyuarakannya dengan cara yang berkelas,” ujar Abdurachman.
Festival Galatama (Gerakan Literasi Madrasah) yang berlangsung sejak 26 hingga 28 Juli 2025 menjadi ruang strategis untuk memperkuat budaya literasi, pemikiran terbuka, dan keterampilan komunikasi siswa madrasah se-Maluku Utara. Lomba pidato menjadi salah satu cabang yang menonjol karena mengangkat tema aktual dan menumbuhkan kesadaran kebangsaan serta nilai keagamaan yang inklusif.
Suasana lomba berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Tepuk tangan kerap mengiringi penampilan peserta yang tampil percaya diri, sementara sorak dukungan dari sesama kontingen menciptakan atmosfer semarak dan penuh semangat. Aula Asrama Haji dipenuhi energi positif, menjadikan setiap pidato tak hanya sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai ajang penyampaian pesan kebaikan yang menggugah.
