Morotai, Muhajirin Baru — (Humas Kemenag Morotai) — Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pulau Morotai melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Da’i dan Daiyah tingkat kabupaten tahun 2025. Mengusung tema "Membangun Kreativitas Da’i dan Daiyah dalam Memenuhi Kebutuhan Umat" berlangsung di Aula Gedung Penyelenggaraan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), Rabu (23/7/2025) pagi.
Pembinaan ini diikuti oleh 25 penyuluh agama Islam di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Pulau Morotai. Peserta mendapatkan materi dan pembekalan untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas dalam berdakwah di tengah masyarakat yang dinamis.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan di antaranya Kepala Kantor Kemenag Morotai diwakili oleh Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, H. Musanif Sibua, S.Ag., Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, M. Fauji Abdullah, S.Ag., M.Pd., Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Arif Bilo, Bc.Ak., dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Morotai Selatan, Ibrahim Ahmad, S.Sos.I., M.H. Sebagai narasumber utama hadir H. Din Aswan, Ketua Rois Syuriah Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Pulau Morotai.
Dalam sambutannya, H. Musanif Sibua menekankan pentingnya peran strategis seorang da’i dalam kehidupan sosial keagamaan masyarakat. Menurutnya, da’i tidak hanya bertugas menyampaikan pesan agama, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi psikologis masyarakat dan menggunakan bahasa yang santun dan membangun.
“Seorang da’i harus memiliki penguasaan materi yang baik, agar dapat memberikan jawaban yang tepat dan meyakinkan ketika masyarakat bertanya. Dakwah bukan hanya soal berbicara, tetapi karakter seorang da'i daiyah juga berpengaruh dalam berdakwah, jangan sampai apa yang kita sampaikan tidak berbarengan lurus dengan perbuatan kita.” ujar Musanif sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para da’i dan daiyah mampu menjadi pelayan umat yang solutif, komunikatif, dan inspiratif, serta berkontribusi aktif dalam membangun kehidupan keagamaan yang moderat dan harmonis di tengah masyarakat Pulau Morotai.