H. Abdurachman Assagaf, S.Ag., M.Pd.I

H. Abdurachman Assagaf, S.Ag., M.Pd.I

Kepala Kantor Kemenag Morotai

"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pelayanan keagamaan yang berkualitas dan inklusif untuk seluruh masyarakat Morotai. Mari bersama menjaga moderasi dan harmoni."

KEMENAG MOROTAI

Kantor Kemenag Kabupaten Pulau Morotai

Logo Kemenag

KEMENAG MOROTAI

Kantor Kemenag Kab. Pulau Morotai

KAKANKEMENAG MOROTAI BUKA MGMP DI MTSN 2, TEKANKAN PENGUATAN KOMPETENSI GURU

06 Juli 2025 Humas 41 Dilihat

Morotai, Sangowo — (Humas Kemenag Morotai) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pulau Morotai, H. Abdurachman Assagaf, M.Pd.I, membuka kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Morotai, Minggu (6/7/2025) pagi. Kegiatan ini mengusung tema “Melalui MGMP Kita Tingkatkan Mutu Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dan Gerakan Literasi Madrasah (Galatama) Tahun 2025”.

MGMP diikuti oleh 27 guru dari MTsN 2 Morotai dan dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Turut hadir Kepala MTsN 2 Morotai, Risal Ali, S.Pd.I., yang memberikan apresiasi atas inisiatif peningkatan kompetensi guru. Menghadirkan dua pemateri utama, Jamaludin Sehat dan Samsudin Tuni, yang membawakan materi seputar strategi implementasi kurikulum merdeka serta penguatan budaya literasi madrasah secara praktis dan aplikatif.

Dalam sambutannya, Kakankemenag menegaskan pentingnya MGMP sebagai ruang strategis untuk pengembangan profesionalisme guru. Ia menyampaikan bahwa implementasi kurikulum merdeka menuntut guru untuk terus belajar, berinovasi, dan membangun kolaborasi agar pembelajaran menjadi lebih relevan dan berpihak kepada peserta didik.

“Kurikulum merdeka tidak sekadar perubahan format, tetapi perubahan paradigma dalam mendidik. Guru harus aktif belajar dan berbagi pengalaman agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa,” ujar Abdurachman.


Menurut Abdurachman, MGMP merupakan fondasi penting dalam membangun budaya literasi yang kuat di lingkungan madrasah, sejalan dengan semangat Gerakan Literasi Madrasah (Galatama). Guru dinilai sebagai ujung tombak dalam mendorong tumbuhnya minat baca dan tulis di kalangan siswa.

MGMP juga menjadi momentum bagi para guru untuk saling bertukar ide dan pengalaman, memperkuat kerja sama, serta menyusun strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik lokal dan kebutuhan peserta didik.

Diharapkan MGMP tidak hanya meningkatkan kompetensi guru secara individu, tetapi juga melahirkan komunitas belajar yang aktif, profesional, dan terus bergerak bersama membangun madrasah yang unggul dan berdaya saing.



Pewarta : Dwi
Editor : H. Musanif